Gunakan Strategi Lokalisasi Konten Untuk Menangkan PasarGunakan Strategi Lokalisasi Konten Untuk Menangkan Pasar  – Hampir 65 persen pengunjung lebih menyukai konten dalam bahasa mereka sendiri, dan 40 persen tidak akan melakukan pembelian dalam bahasa lain. Pengunjung menginginkan konten yang dibaca, dilihat terasa seperti milik pribadi dan sesuai dengan pengalaman mereka sendiri.

Dan karena industri bahasa global tumbuh secara eksponensial, terutama dalam beberapa tahun ke depan, pemasaran multikultural harus menjadi prioritas bagi organisasi yang ingin meningkatkan keragaman basis pelanggan mereka.

Ekspansi ke pasar baru tidaklah mudah. Situs web dan bisnis di seluruh dunia memberikan konten yang luar biasa, tetapi itu saja tidak akan cukup untuk meningkatkan penjualan. Bahkan dengan prospek yang luar biasa, Anda tetap perlu memastikan konten Anda dapat diakses dan mudah dipahami oleh siapa saja, di mana saja.

Apa itu Lokalisasi Konten

Dalam pemasaran digital, lokalisasi konten berarti membuat konten yang ditujukan untuk wilayah atau negara tertentu. Ini lebih dari sekadar hanya menterjemahkan konten ke dalam bahasa baru, namun bagaimana menemukan cara unik untuk membuat konten yang relevan dengan budaya disuatu negara atau daerah.

Baca juga: Apa Itu Branding

Jika lokalisai konten dilakukan dengan benar, maka efek yang akan di timbulkan luar biasa, brand yang kita promokan akan go internasional dan menjangkau pasar global.

Perbedaan Lokalisasi Konten dengan Terjemahan

Lokalisasi konten (content localization) dan terjemahan (translation) adalah dua konsep yang berbeda meskipun keduanya berkaitan dengan bahasa.

Lokalisasi konten adalah proses mengadaptasi konten ke budaya dan bahasa yang berbeda dengan bahasa aslinya. Hal ini melibatkan lebih dari sekadar menerjemahkan kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Lokalisasi konten juga mencakup memastikan bahwa konten yang diterjemahkan mempertimbangkan perbedaan budaya seperti gaya hidup, nilai-nilai, dan kebiasaan yang berbeda antara negara atau wilayah yang berbeda.

Misalnya, ketika sebuah produk yang dijual di Amerika Serikat ingin dijual di Jepang, lokalisasi konten akan mencakup perubahan tampilan, format, warna, dan bahasa. Hal ini dilakukan agar produk dapat diterima oleh konsumen Jepang dan lebih mudah dipahami oleh mereka.

Sementara itu, terjemahan adalah proses mengubah teks dari satu bahasa ke bahasa lain, sehingga pesan yang ditulis dapat dimengerti oleh pembaca yang berbicara bahasa yang berbeda. Terjemahan melibatkan penerjemahan kata per kata, frase, atau kalimat dari bahasa sumber ke bahasa target. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa teks dapat dipahami dengan benar oleh pembaca yang berbicara bahasa yang berbeda, tetapi tidak memperhatikan perbedaan budaya atau faktor lokal lainnya.

Jadi, perbedaan antara lokalisasi konten dan terjemahan adalah bahwa lokalisasi konten melibatkan pengubahan bahasa dan adaptasi ke faktor lokal, seperti budaya dan gaya hidup, sedangkan terjemahan hanya melibatkan pengubahan bahasa tanpa mengubah faktor lokal.

Contoh Lokalisasi Konten:

Misalkan ada sebuah perusahaan yang ingin mengirimkan email promosi produk mereka ke pelanggan mereka di Indonesia dan Amerika Serikat. Agar lebih efektif dan berhasil, perusahaan harus melakukan lokalisasi konten dalam email tersebut. Ini termasuk menggunakan bahasa yang sesuai, memilih gambar yang relevan dengan budaya masing-masing negara, dan menyesuaikan pesan untuk setiap pasar.

Sebagai contoh, untuk pelanggan di Indonesia, email dapat menggunakan warna merah dan putih (warna bendera Indonesia), sementara untuk pelanggan di Amerika Serikat, email mungkin menggunakan warna
merah, putih, dan biru (warna bendera AS).

Contoh Terjemahan:

Misalnya, sebuah situs web di Amerika Serikat ingin menawarkan layanan mereka di Spanyol. Dalam hal ini, perusahaan perlu menerjemahkan seluruh situs web mereka ke dalam bahasa Spanyol. Penerjemah akan menerjemahkan setiap kata, frasa, dan kalimat ke dalam bahasa Spanyol agar dapat dimengerti oleh audiens berbahasa Spanyol. Namun, tidak ada perubahan dalam desain situs web atau konten yang
diadaptasi untuk budaya Spanyol. Ini hanyalah sebuah terjemahan untuk membantu orang-orang Spanyol memahami apa yang ditawarkan oleh situs web tersebut.

Baca juga: Jasa SEO Depok 

Jadi dua hal yang berbeda, sama-sama menterjemahkan kedalam bahasa target yan dituju namun penyesuaian budaya, gaya hidup, makna bahasa dalam lokalisasi konten jadi hal yang sangat penting. Kadang beda bahasa beda makna nah disinilah peranan lokalisasi konten benar-benar dibutuhkan. Jangankan bahasa suatu negara, bahasa suatu daerah dengan daerah lain aja kadang bisa beda makna.

Contoh brand yang sudah melakukan lokalisasi konten : Netflik, Coca cola, Apple, Slack.

Kapan kita harus mulai Lokalisasi Konten?

Kita harus mempertimbangkan lokalisasi konten sejak awal dalam proses pengembangan konten, terutama jika kita memiliki tujuan untuk mengirim pesan atau produk ke pasar internasional. Semakin awal kita memulai lokalisasi, semakin efisien dan efektif prosesnya akan menjadi.

Berikut adalah beberapa saat yang tepat untuk mempertimbangkan lokalisasi konten:

  • Saat merencanakan strategi pemasaran atau kampanye iklan yang ditargetkan untuk pasar internasional.
  • Ketika merencanakan pengembangan produk atau layanan yang ingin dijual di pasar internasional.
  • Saat mengembangkan situs web, aplikasi, atau perangkat lunak yang akan digunakan di negara lain.
  • Saat mengembangkan konten marketing seperti panduan produk, brosur, dan dokumen promosi lainnya.

Dalam semua situasi ini, akan lebih baik jika kita mempertimbangkan faktor lokal dan budaya sejak awal dalam pengembangan konten. Ini akan membantu kita membuat konten yang lebih efektif dan berhasil menarik minat pasar internasional yang kita targetkan.

3 Strategi Membangun Lokalisasi Konten

Berikut adalah tiga strategi yang dapat digunakan untuk membangun lokalisasi konten:

  • Pelajari budaya dan bahasa lokal: Pertama-tama, kita perlu mempelajari bahasa dan budaya lokal untuk pasar yang kita targetkan. Kita harus memahami nilai-nilai, norma, dan tradisi lokal yang berbeda agar bisa menyesuaikan konten dengan baik. Jangan hanya menerjemahkan secara harfiah, tetapi juga memperhatikan penggunaan kata-kata yang berbeda dalam bahasa lokal dan memastikan bahwa pesan yang kita sampaikan tidak menyinggung atau tidak tepat secara budaya.
  • Gunakan pengetahuan lokal untuk mengadaptasi konten: Setelah mempelajari bahasa dan budaya lokal, kita perlu menggunakan pengetahuan ini untuk mengadaptasi konten kita. Ini melibatkan penyesuaian konten dengan memilih kata-kata, gambar, dan warna yang sesuai dengan budaya lokal. Kita juga perlu memastikan bahwa konten kita memiliki nuansa lokal yang terasa autentik dan relevan.
  • Gunakan alat bantu lokal: Ada banyak alat bantu lokal yang dapat membantu kita dalam membangun lokalisasi konten. Ini termasuk alat bantu penerjemahan otomatis, software pengujian, dan pengecekan

kesesuaian. Alat-alat ini dapat membantu kita untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi proses lokalisasi konten dan memastikan bahwa konten kita disesuaikan dengan baik untuk pasar lokal yang kita targetkan.

Dalam membangun lokalisasi konten yang efektif, kita perlu menggabungkan ketiga strategi ini dan memastikan bahwa konten kita disesuaikan dengan baik untuk pasar lokal yang kita targetkan. Dengan melakukan hal ini, kita dapat meningkatkan kesuksesan kampanye pemasaran, memperluas pangsa pasar, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan di seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa contoh halaman yang harus Anda lokalisasi untuk meningkatkan User Experience (UX) pelanggan:

  • Landing pages
  • About us / Tentang Kami
  • Contact / Kontak
  • Shipping or pricing information Product pages (and descriptions) / Pengiriman atau Harga
  • Videos or webinars (don’t forget subtitles!)Instruction manuals
  • FAQs
  • Terms of service
  • Legal pages
  • Privacy policies
  • Emails and newsletters

Faktor penting yang perlu diperhatikan

Ingin memastikan konten Anda tidak gagal setelah dilakukan lokalisasi? Perhatikan tips-tips berikut ini

Perhatikan Ejaan bahasa (dan Gunakan Bahasa Lokal)

Contoh Kata “favorite” and “favourite” artinya sama persis, tapi apa bedanya? Ejaan.

Saat kebanyakan orang melihat perbedaan ejaan seperti ini, mereka mungkin berpikir bahwa konten tersebut tidak dibuat untuk mereka dan merasa bukan yang mereka inginkan.

Gunakan bahasa yang sesuai (pantas atau tidak pada budaya mereka) Memahami target pasar adalah yang paling penting. Setelah melakukan identifikasi audiens, selanjutnya pelajari budaya, sejarah, dan peristiwa terkini yang terjadi didaerah atau negara tersebut.

Pahami Frase Umum

Ayah membanting tulang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Nah, banting tulang itu merupakan frasa idiomatik yang memiliki arti bekerja. Sederhananya, pastikan orang dapat memahami semua yang ingin Anda katakan tanpa harus berpikir terlalu keras buat memahami maksud yang terkandung didalamnya
Gunakan frasa umum yang akan dikenali oleh kebanyakan orang di area tersebut.

Gunakan Gambar yang tepat

Pilih gambar berdasarkan apa yang Anda ketahui dan tentu bisa diterima sesuai dengan budaya di wilayah tersebut. Pertimbangkan bener makna di balik simbol, warna, dan gerak tubuh. Gunakan gambar yang menampilkan orang-orang yang mewakili populasi suatu negara tersebut.

Kesimpulan

Lokalisasi Konten sangat penting jika kita ingin menarik perhatian pelanggan baru dan membujuk mereka untuk melakukan kunjungan atau order. Konten harus dibangun berdasarkan pengalaman yang dipersonalisasi sehingga Anda dapat dengan mudah memandu pelanggan melalui siklus pembelian (di mana pun mereka tinggal).

SEO lokal penting untuk meningkatkan visibilitas bisnis Anda pada hasil pencarian lokal, tetapi jika Anda tidak membuat konten yang disesuaikan dengan kondisi dan budaya mereka, maka upaya SEO lokal kurang maksimal. Jangan sampai pengunjung memahami konten tersebut bukan “untuk mereka”.

Baca juga: Kursus SEO Depok 

Jika kita ingin untuk berekspansi ke pasar internasional yang baru, maka strategi lokalisasi konten adalah hal yang harus anda lakukan agar maksimal.

Setiap pelanggan tentu memiliki pengalaman hidup yang berbeda-beda, dan tentunya mereka melihat dunia dengan cara yang unik dan berbeda, jadi Memanusiakan brand atau bisnis Anda dengan melakukan lokalisasi konten untuk mengonversinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *